Pasti ada yang pernah menjalin
hunbungan lebih dari 1 tahun..apa saja yang dibutuhkan sehingga hubungan
tersebut bisa anda pertahankan begitu lama?
Rasa cinta dan sayang saling
mengerti…hanya itukah?
Pasti anda pernah merasakan
kebosanan dalam menjalaninya, bisa saja 3 bulan, atau mungkin 6 bulan, atau
malah mungkin hanya beberapa hari menjalin hubungan yang belum tentu arah alias
pacarann anda sudah merasa bosan.
Lantas apa yang anda mau? Apa yang
anda cari?
Beberapa pengakuan yakni cowok
selalu mengharap lebih dari ceweknya , alias pacaran diluar batas sewajarnya..
Sebagai contoh saja,para cowok ini
kadang menuntut "HAVING SEX" dari pasanganya,having sex di sini bukan
selalu berarti melakukan hubungan badan..yah bisa diartikan pegang2 atau
istilah erotisnya menjelajahi tubuh pasanganya...Biasanya dimulai dari lip
kiss,ada yang meminta secara halus ada yang langsung asal nyosor saja...Jika
ternyata pasanganya atau si cewek terima-terima saja,di kesempatan selanjutnya
akan lebih diimprovisasi...Dari bibir akan turun dan terus turun,tapi sedikit
yang sampai melakukan hubungan badan alias cuma pemanasan/foreplay...
Tapi dihadapkan kembali pada
kenyataanya,setelah mendapat lebih para cowok ini malah penasaran pingin nyoba
yang lain dan menelantarkan si cewek ..."HABIS MANIS SEPAH DIBUANG"
Bejatnya lagi,biasanya mereka ingin
cewek yang polos alias belum pernah terjamah..
Dari sisi cewek,
Fakta ada tidak sedikit,ternyata sang cewek sendiri yang meminta
pasanganya untuk melakukan hal lebih padanya...Karena di jaman sekarang ini
semakin banyak cewek agresif,bisa disebabkan faktor lingkungan atau memang
genetis(hormonal),atau bahkan memang karena moralnya sudah pada ancur..
Adakah penyesalan?
-Ada,tapi selalu dirasakan belakangan,saat kejadianya ya
dinikmatin saja,setelahnya baru disesalkan..terutama setelah
"diputus" baru disesalkan...tapi toh biasanya sebagian dari cewek2
yang telah patah hati ini saat dengan pasangan selanjutnya juga melakukan
lagi,"Penyesalan ternyata addicted"..:p
Mengapa
berani mencoba?
-Hal umum
yang dialami setiap remaja,berawal dari penasaran didukung oleh nafsu sehingga
ingin melakukan..Jadi ada dorongan agar pasanganya dapat "mengekspos"
tubuhnya..
Namun
selepas menjalin hubungan ,dengan pandainya seorang cewek bisa kembali polos
seakan benar2 tidak tahu apa2..Sulit untuk menentukan apa dia memang benar2
polos atau tidak...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tapi hal
tersebut tidak selalu bermakna negatif...
Tidak ada
salahnya sekedar have fun dengan berpacaran dengan "having sex"nya
tapi,tetap ada batasan..jangan sampai membekas pada diri anda..^^
Selain itu
terbukti,biasanya pasangan yang menghiasi hubungan mereka dengan hal
tersebut(tapi tetap didasarkan cinta) malah mendapatkan hubungan yang lebih
intense..
Jk hrs
memilih, mana yg lbh baik:
- seks krn
cinta (di luar pernikahan), atau
- seks krn
pernikahan (di luar cinta)?
NB:buat yang
cowok,sebaiknya ijinlah dulu,jangan seperti makhluk tidak bermoral dan
beretika..
Bisa dibilang gaya berpacaran masyarakat saat ini
sudah diluar jalur semestinya khusnya para “ABG” ya
mungkin ada benarnya juga bagaimana tidak , dari sebagian besar
masyarakat kita mulai dari “ABG” sampai orang
yang “KATANYA SUDAH DEWASA” sudah terbiasa
melakukan tindakan-tindakan asusila seperti hubungan seks pra nikah dan
lain-lain. Walaupun mereka sadar bahwa tindakan tersebutbelumlah diperbolehkan
atau masuk kedalam definisi haram!! Namun namanya juga manusia, terkadang
banyak saja alasannya, mulai dai argument “Wajar-wajar saja,
itu bagian dari metode pejajakan atau
kecocokan” atau “ sudah jelas, hubungan seksual dapat meningkatkan kadar
kualitas cinta dan kasih sayang” atau juga argumen lain
yang selalu dijadikan sebagai tameng untuk melegalisasi aktivitas perzinahan.
Kami pikir dalam membangun suatu hubungan bukan hanya
sekedar mencari kecocokan, tetapi lebih kearah bagaimana kedua belah pihak bisa
saling melengkapi kekurangan masing-masing agar dapat menjalani hidup yang
lebih baik. Dan bukan hanya mencari kesenangan semata. Itu sama saja dengan “ingin
nikmati tapi tidak mau bertanggungjwab”
\
Mengapa saya berani
berkata seperti itu?semua karena menurut saya pribadi masyarakat sekarang lebih
mengutamakan kesenangan saja serta kebutuhan jasmani dibandingkan kebutuhan
rohani dari masig-masing individu
Buktinya simpe saja ,
jika seseorang sudah mulai bosan dengan pacarnya dengan mudah ia mengatakan “kita
putus saja” seteah itu permasalahan selesai. Padahal jelas-jelas ketika mereka berpacaran sudah melakukan diluar batas
kewajaran, bukankah itu suatu bagian dari kesenangan jasmani pribadi mereka?
Seperti ciuman, mungkin
saat ini ciuman sudah dianggap hal yang tidak tabuh lagi, hal yang ringan ini
dalam pacaran dan dianggap wajar oleh sebagian besar remaja pada zaman sekarang
ini. Padahal hal itu bertentangan dengan
budaya timur kita . bahkan pada zaman sekarang ini oral seks (hubungan seksual
engan menggunakan mulut) juga merupakan hal yang lumrah ketika pacaran dan
merupakan metode pengumbang nafsu paling aman agar tidak berimbas pada
kehamilan. Namun tanpa mereka sadari oral seks dapat mendatangkan beberapa
penyakit seperti kanker mulut, kanker tenggorokan dan hepatitis karena pda
mulut adalah rumah yang nyaman bagi para bakteri dan kuman
Ingat pribadi yang pintar
adalah manusia yang selalu menggunakan akal pikiran untuk memilih mana yang
salah dan mana yang benar
Sekali lagi !!!!!
Pacaran bukan sarana untuk melegalkan
aktivitas perzinahan, pacaran bukan mencari kesenangan dan kecocokan melainkan
bagaimana dapat melengkpi kekurangan masing-masing dalam hal-hal atau konotsi
yang lbih positif
Pasti ada yang pernah menjalin
hunbungan lebih dari 1 tahun..apa saja yang dibutuhkan sehingga hubungan
tersebut bisa anda pertahankan begitu lama?
Rasa cinta dan sayang saling
mengerti…hanya itukah?
Pasti anda pernah merasakan
kebosanan dalam menjalaninya, bisa saja 3 bulan, atau mungkin 6 bulan, atau
malah mungkin hanya beberapa hari menjalin hubungan yang belum tentu arah alias
pacarann anda sudah merasa bosan.
Lantas apa yang anda mau? Apa yang
anda cari?
Beberapa pengakuan yakni cowok
selalu mengharap lebih dari ceweknya , alias pacaran diluar batas sewajarnya..
Sebagai contoh saja,para cowok ini
kadang menuntut "HAVING SEX" dari pasanganya,having sex di sini bukan
selalu berarti melakukan hubungan badan..yah bisa diartikan pegang2 atau
istilah erotisnya menjelajahi tubuh pasanganya...Biasanya dimulai dari lip
kiss,ada yang meminta secara halus ada yang langsung asal nyosor saja...Jika
ternyata pasanganya atau si cewek terima-terima saja,di kesempatan selanjutnya
akan lebih diimprovisasi...Dari bibir akan turun dan terus turun,tapi sedikit
yang sampai melakukan hubungan badan alias cuma pemanasan/foreplay...
Tapi dihadapkan kembali pada
kenyataanya,setelah mendapat lebih para cowok ini malah penasaran pingin nyoba
yang lain dan menelantarkan si cewek ..."HABIS MANIS SEPAH DIBUANG"
Bejatnya lagi,biasanya mereka ingin
cewek yang polos alias belum pernah terjamah..
Dari sisi cewek,
Fakta ada tidak sedikit,ternyata sang cewek sendiri yang meminta
pasanganya untuk melakukan hal lebih padanya...Karena di jaman sekarang ini
semakin banyak cewek agresif,bisa disebabkan faktor lingkungan atau memang
genetis(hormonal),atau bahkan memang karena moralnya sudah pada ancur..
Adakah penyesalan?
-Ada,tapi selalu dirasakan belakangan,saat kejadianya ya
dinikmatin saja,setelahnya baru disesalkan..terutama setelah
"diputus" baru disesalkan...tapi toh biasanya sebagian dari cewek2
yang telah patah hati ini saat dengan pasangan selanjutnya juga melakukan
lagi,"Penyesalan ternyata addicted"..:p
Mengapa
berani mencoba?
-Hal umum
yang dialami setiap remaja,berawal dari penasaran didukung oleh nafsu sehingga
ingin melakukan..Jadi ada dorongan agar pasanganya dapat "mengekspos"
tubuhnya..
Namun
selepas menjalin hubungan ,dengan pandainya seorang cewek bisa kembali polos
seakan benar2 tidak tahu apa2..Sulit untuk menentukan apa dia memang benar2
polos atau tidak...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tapi hal
tersebut tidak selalu bermakna negatif...
Tidak ada
salahnya sekedar have fun dengan berpacaran dengan "having sex"nya
tapi,tetap ada batasan..jangan sampai membekas pada diri anda..^^
Selain itu
terbukti,biasanya pasangan yang menghiasi hubungan mereka dengan hal
tersebut(tapi tetap didasarkan cinta) malah mendapatkan hubungan yang lebih
intense..
Jk hrs
memilih, mana yg lbh baik:
- seks krn
cinta (di luar pernikahan), atau
- seks krn
pernikahan (di luar cinta)?
NB:buat yang
cowok,sebaiknya ijinlah dulu,jangan seperti makhluk tidak bermoral dan
beretika..
Bisa dibilang gaya berpacaran masyarakat saat ini
sudah diluar jalur semestinya khusnya para “ABG” ya
mungkin ada benarnya juga bagaimana tidak , dari sebagian besar masyarakat kita mulai dari “ABG” sampai orang yang “KATANYA SUDAH DEWASA” sudah terbiasa melakukan tindakan-tindakan asusila seperti hubungan seks pra nikah dan lain-lain. Walaupun mereka sadar bahwa tindakan tersebutbelumlah diperbolehkan atau masuk kedalam definisi haram!! Namun namanya juga manusia, terkadang banyak saja alasannya, mulai dai argument “Wajar-wajar saja, itu bagian dari metode pejajakan atau kecocokan” atau “ sudah jelas, hubungan seksual dapat meningkatkan kadar kualitas cinta dan kasih sayang” atau juga argumen lain yang selalu dijadikan sebagai tameng untuk melegalisasi aktivitas perzinahan.
mungkin ada benarnya juga bagaimana tidak , dari sebagian besar masyarakat kita mulai dari “ABG” sampai orang yang “KATANYA SUDAH DEWASA” sudah terbiasa melakukan tindakan-tindakan asusila seperti hubungan seks pra nikah dan lain-lain. Walaupun mereka sadar bahwa tindakan tersebutbelumlah diperbolehkan atau masuk kedalam definisi haram!! Namun namanya juga manusia, terkadang banyak saja alasannya, mulai dai argument “Wajar-wajar saja, itu bagian dari metode pejajakan atau kecocokan” atau “ sudah jelas, hubungan seksual dapat meningkatkan kadar kualitas cinta dan kasih sayang” atau juga argumen lain yang selalu dijadikan sebagai tameng untuk melegalisasi aktivitas perzinahan.
Kami pikir dalam membangun suatu hubungan bukan hanya
sekedar mencari kecocokan, tetapi lebih kearah bagaimana kedua belah pihak bisa
saling melengkapi kekurangan masing-masing agar dapat menjalani hidup yang
lebih baik. Dan bukan hanya mencari kesenangan semata. Itu sama saja dengan “ingin
nikmati tapi tidak mau bertanggungjwab”
\
Mengapa saya berani
berkata seperti itu?semua karena menurut saya pribadi masyarakat sekarang lebih
mengutamakan kesenangan saja serta kebutuhan jasmani dibandingkan kebutuhan
rohani dari masig-masing individu
Buktinya simpe saja ,
jika seseorang sudah mulai bosan dengan pacarnya dengan mudah ia mengatakan “kita
putus saja” seteah itu permasalahan selesai. Padahal jelas-jelas ketika mereka berpacaran sudah melakukan diluar batas
kewajaran, bukankah itu suatu bagian dari kesenangan jasmani pribadi mereka?
Seperti ciuman, mungkin
saat ini ciuman sudah dianggap hal yang tidak tabuh lagi, hal yang ringan ini
dalam pacaran dan dianggap wajar oleh sebagian besar remaja pada zaman sekarang
ini. Padahal hal itu bertentangan dengan
budaya timur kita . bahkan pada zaman sekarang ini oral seks (hubungan seksual
engan menggunakan mulut) juga merupakan hal yang lumrah ketika pacaran dan
merupakan metode pengumbang nafsu paling aman agar tidak berimbas pada
kehamilan. Namun tanpa mereka sadari oral seks dapat mendatangkan beberapa
penyakit seperti kanker mulut, kanker tenggorokan dan hepatitis karena pda
mulut adalah rumah yang nyaman bagi para bakteri dan kuman
Ingat pribadi yang pintar
adalah manusia yang selalu menggunakan akal pikiran untuk memilih mana yang
salah dan mana yang benar
Sekali lagi !!!!!
Pacaran bukan sarana untuk melegalkan
aktivitas perzinahan, pacaran bukan mencari kesenangan dan kecocokan melainkan
bagaimana dapat melengkpi kekurangan masing-masing dalam hal-hal atau konotsi
yang lbih positif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar